Live on Board (LOB) di Labuan Bajo: 3 Hari 2 Malam Hidup di Kapal

Pemerintah Republik Indonesia berencana untuk membangun 10 destinasi pariwisata baru yang diunggulkan menjadi Bali kedua di awal masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun bulan November 2017 yang lalu pemerintah telah sepakat untuk berfokus kepada percepatan pengembangan empat destinasi saja dari 10 Bali baru tersebut yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.

Harapan saya, dengan percepatan pengembangan keempat kawasan wisata ini turis (terutama mancanegara) akan lebih mengenal Indonesia dengan banyak tempat yang tak kalah indah dan menarik dibandingkan Bali. Indonesia is more than just Bali 😉

Awal Desember ini saya berkesempatan mengunjungi salah satu dari keempat Bali baru tersebut, yaitu Labuan Bajo. Runutan cerita perjalanan saya dan teman-teman sudah diceritakan di blog post part 1, part 2, dan part 3.

Di artikel ini saya akan ceritakan bagaimana caranya untuk liburan ke Labuan Bajo; meliputi transportasi ke Labuan Bajo, menginap di mana, dan berapa biaya yang diperlukan serta contoh itinerary untuk Live on Board (LOB) di Labuan Bajo.


Ingin liburan di Labuan Bajo? Ada tiga macam arrangement yang bisa dipilih. Ikut open trip, private trip yang di-arrange oleh agen, dan private trip yang semuanya diurusi sendiri; dari sewa kapal, beli tiket masuk, dan sewa alat snorkeling.

Liburan saya kemarin di Labuan Bajo termasuk private trip yang sudah diarrange oleh agen tour. Jadi paketnya sudah termasuk penjemputan dari hotel ke Pelabuhan Labuan Bajo, sewa kapal, makan di kapal 3H2M, guide, dokumentasi (terbatas), biaya masuk spot-spot wisata dan sewa ojek kapal untuk tempat-tempat yang kapal kami tidak bisa sampai ke tepi. Untuk tiket pesawat dan hotel di Labuan Bajo tetap kami handle sendiri.

KM Karunia Ilahi. Dok: Be Borneo Tour

Untuk sewa kapal, setidaknya ada 3 alternatif sewa kapal di Labuan Bajo untuk berkeliling di Kepulauan Komodo.  Ada kapan open deck untuk one-day trip, kapal kabin baik AC maupun non-AC untuk LOB, atau sewa kapal phinisi yang besar dengan fasilitas lengkap.

Untuk trip kami bertujuh kemarin, karena konsepnya Live on Board kami menggunakan kapal kabin yang non-AC berkapasitas 8 orang tamu. Kapal kayu kami bernama KM Karunia Ilahi. Kapal ini memiliki 3 kamar; 2 kamar dengan 2 bed bertingkat untuk kapasitas masing-masing 2 orang, dan 1 kamar dengan 2 bed lebar bertingkat untuk kapasitas 4 orang. Namun sebetulnya 1 kamar untuk berempat ini kasurnya agak kecil kalau untuk tidur berdua, apalagi kalau orangnya berbadan besar-basar.

How to get to Labuan Bajo

Penerbangan dari Jakarta ke Labuan Bajo bisa ditempuh melalui dua jalur, direct flight atau transit di Denpasar, Bali. Direct flight Jakarta – Labuan Bajo sampai saat tulisan ini dibuat baru disediakan oleh maskapai Garuda Indonesia saja dengan harga sekitar Rp 2 – 3 juta-an untuk one way ticket. Kabar baiknya, sejak 15 Desember 2017 Batik Air juga akan menyediakan direct flight Jakarta – Labuan Bajo.

flight from jakarta to labuan bajo

Untuk jalur yang transit di Denpasar pilihan maskapainya cukup banyak. Dari Jakarta terbang ke Denpasar menggunakan pesawat besar dan dari Denpasar ke Labuan Bajo menggunakan pesawat ATR yang lebih kecil; karena bandara Komodo di Labuan Bajo memang tidak bisa digunakan untuk lepas landas dan pendaratan pesawat besar.

Pesawat baling-baling (ATR) yang membawa kami dari Bandara Ngurah Rai di Denpasar ke bandara Komodo di Labuan Bajo
Pesawat baling-baling (ATR) yang membawa kami dari Bandara Ngurah Rai di Denpasar ke bandara Komodo di Labuan Bajo

Umumnya itinerary sailing trip atau LOB Labuan Bajo dimulai pagi hari; jadi sangat disarankan kita sudah berada di Labuan Bajo 1 hari sebelum jadwal sailing trip. Seperti perjalanan saya kemarin; saya berangkat dari Jakarta di tanggal 3 Desember dan tiba di Labuan Bajo sore hari, menginap 1 malam di hotel yang tak jauh dari Pelabuhan, dan dijemput untuk sailing trip tanggal 4 Desember pagi harinya.

Pulang dari trip jika mengikuti itinerary juga biasanya sudah siang menjelang sore. Supaya biasa agak santai dan tidak terburu-buru packing sebelum terbang pulang, kami menginap 1 malam lagi di Labuan Bajo, yaitu di tanggal 6 dan pesan tiket pulang ke Jakarta untuk tanggal 7 Desember.

Where to stay in Labuan Bajo

Kemarin saya menginap di hotel de Chocolate di Jl Soekarno-Hatta, daerah Kampung Tengah. Di sekitar hotel saya juga terlihat cukup banyak penginapan lain. Menurut saya daerah tersebut cukup strategis karena dekat dengan Bandara Komodo (sekitar 10-15 menit perjalanan dengan mobil) dan juga dekat dengan Pelabuhan Labuan Bajo. Cari makan di situ juga mudah, tinggal keluar hotel, tidak jauh jalan ke arah kanan kita akan menemukan banyak warung dan rumah makan.

Hotel 4 lantai ini menyediakan kamar deluxe (seperti kamar hotel pada umumnya dengan kapasitas 2 orang dan kamar mandi dalam) dan juga dorm dengan 3 bunkbed untuk kapasitas 6 orang dengan shared bathroom dan toilet.

Deluxe Room di Hotel De Chocolate, Kampung Tengah, Labuan Bajo
Dorm room di De Chocolate Hotel kapasitas 6 orang. Harganya dihitung per pax alias per bed. Photo by @salmanbiroe

Lantai paling atas dijadikan lounge; dengan sofa set, kursi ayun dan trampolin. Sarapan disediakan di lantai ini. Tempat ini juga yang paling bagus penerimaan sinyal wifi hotel-nya. Fyi di lantai 3 (kamar deluxe) wifi-nya agak lemah dan di lantai 2 (kamar dorm) wifinya sangat lemah 😀 Dari lounge ini juga kita bisa menikmati pemandangan ke arah pelabuhan untuk menikmati sunset di senja hari.

Lounge Hotel De Chocolate Labuan Bajo
Lounge Hotel De Chocolate Labuan Bajo
Lounge Hotel De Chocolate Labuan Bajo
Menikmati pemandangan sunset ke arah pelabuhan dari lounge

Untuk tamu yang menginap di dorm, disediakan sarapan berupa teh/kopi dan roti bakar + selai nanas. Untuk tamu yang menginap di kamar deluxe menu sarapannya sedikit lebih mewah, ada tambahan mie instan + telur dadar.

Saya dan group menginap 2 malam di de Chocolate ini, yaitu tanggal 3 Desember di Deluxe Room (rate kamar Rp 400.000-an per malam) saat baru tiba dari Jakarta dan tanggal 6 Desember di Dorm saat baru kembali dari LOB (rate Rp 100.000 per orang per malam).

Menikmati Sunset di Pelabuhan Labuan Bajo

Setelah check in, menjelang sore kami jalan kaki santai ke arah Pelabuhan Labuan Bajo untuk melihat-lihat suasana sekitar pelabuhan dan menikmati pemandangan matahari terbenam di sana.

Jalan-jalan santai ke arah pelabuhan Labuan Bajo
Matahari mulai terbenam
Foto siluet yang tidak boleh dilewatkan jika sedang mengabadikan sunset
Menikmati sunset Labuan Bajo dari jembatan
Pemandangan dari arah laut ke daratan Labuan Bajo
Wisata Kuliner di Kampung Ujung. Bisa ditempuh dengan jalan kaki dari Kampung Tengah.

Transportasi di Labuan Bajo

Selama di Labuan Bajo saya hanya menggunakan mode transportasi berupa mobil carteran. Sekali jalan mobil carteran pasang harga sekitar Rp 100.000,-; ke mana saja. Area Labuan Bajo relatif kecil, jadi sebetulnya lumayan dekat kalau mau ke mana-mana. Selain taksi / mobil carteran, tersedia juga angkot (Rate Rp 5.000) dan ojek motor (rate Rp 15.000).

Sinyal di Labuan Bajo

Telkomsel merupakan satu-satunya provider telekomunikasi yang aktif di Labuan Bajo. Provider lain sinyalnya wassalam semua alias No Service di sana. Kalau kita belum punya SIM Card Telkomsel, bisa beli di gerai-gerai yang cukup banyak tersebar di sana.

Saat LOB di laut, kira-kira 50% dari total trip masih bisa dapat sinyal Telkomsel. So it’s pretty good. Saya pakai Telkomsel di mifi saya, tapi entah kenapa sempat error ngga bisa tersambung ke Internet padahal masih punya kuota.

Anyway, beberapa saat hidup tanpa sinyal handphone itu menyenangkan juga. I was not constantly attached to my phone’s screen. Ngobrol bareng travel mates juga jadi lebih seru karena ngga sedikit-sedikit lihat henpon.

Itinerary Live on Board (LOB) 3H2M di Labuan Bajo

Berikut itinerary LOB saya kemarin di Labuan Bajo. Pada dasarnya trip kami 3 hari 2 malam di atas kapal (tgl 4-6 Desember), plus 2 hari bermalam di Labuan Bajo-nya. Itinerary LOB sangat mungkin akan berbeda untuk setiap kali trip, tergantung dengan kondisi angin dan arus laut serta kebijakan kapten kapal hehehe…

Jika kita memilih private trip, tentu akan lebih menyenangkan untuk diskusi dengan kapten kapal dan pemandu wisata mengenai rute perjalanan yang akan ditempuh dan waktu di tiap spotnya dapat disesuaikan dengan keinginan kita.

3 Desember :

  • Flight Jakarta – Denpasar (pagi)
  • Flight Denpasar – Labuan Bajo (siang)
  • Check in di hotel di Labuan Bajo (siang)
  • Jalan-jalan dan menikmati sunset di sekitar Pelabuhan Labuan Bajo (sore)
  • Jalan kaki ke Kampung Ujung untuk makan malam

4 Desember :

  • LOB Day 1
    • Dijemput dari hotel menuju kapal (jam 9 pagi)
    • Pantai Kanawa – Taka Makassar – Bersandar di Gili Lawa
Baru naik kapal, wajah masih fresh dan belum gosong 😀

5 Desember :

  • LOB Day 2
    • Trekking Gili Lawa – Pink Beach – Komodo Island – Trekking di Pulau Padar
    • Bermalam di dekat pantai Pulau Padar.

6 Desember :

  • LOB Day 3
    • Snorkeling Spot Manjarite
    • Pulau Sembilan (berenang bersama ubur-ubur tidak beracun)
    • Trekking di Pulau Kelor
    • Berlayar kembali ke Labuan Bajo
  • Check in hotel di Labuan Bajo (sore)

7 Desember :

  • Check out dari hotel di Labuan Bajo
  • Flight Labuan Bajo – Denpasar
  • Flight Denpasar – Jakarta

Mudah-mudahan cukup jelas ya gambaran tentang trip saya ke Labuan Bajo kemarin. Kalau mau ada yang ditanyakan lebih lanjut silakan isi komentar di bawah ini ya ^^ Mungkin di blog post selanjutnya akan saya tuliskan tentang hal-hal yang sebaiknya dipersiapkan sebelum berangkat ke Labuan Bajo.

Similar Posts

7 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.