Mudik ke Semarang, Waktunya Wisata Kuliner!
Setiap perjalanan mudik ke Semarang selalu menjadi ajang wisata kuliner untuk saya dan keluarga. Termasuk trip terakhir pertengahan bulan ini dalam rangka menghadiri rangkaian acara pernikahan sepupu saya. Karena perginya menempuh jalur darat, kami sudah merencanakan di mana akan makan pagi, makan siang, dan makan malam selama perjalanan dari Bogor sampai Semarang.
Sarapan Sate Maranggi Haji Yetti di Cibungur Purwakarta
Tempat ini jadi persinggahan pertama kami sejak berangkat dari Bogor. Karena masih jam 9 pagi, rumah makan yang luas ini masih sepi. Enak sih jadi kami leluasa pilih tempat duduk dan tidak berebut perhatian pelayan dengan pelanggan lain hehehe… Beberapa kali saya ke tempat ini selalu di pagi hari, jadi belum pernah lihat kondisi ramai di jam makan siang, misalnya. Tapi dengar-dengar setiap tengah hari, rumah makan sebesar ini selalu penuh pelanggan.
Menu andalan di sini tentu sesuai namanya, Sate Maranggi. Setahu saya sate maranggi itu selalu dari daging sapi; tapi di sini ada pilihan daging kambing dan ayam juga. Sebagai orang yang lempeng saya pesennya yang standar aja, sate maranggi daging sapi yang disajikan dengan sambal tomat yang tomat-nya masih berupa potongan-potongan agak chunky.
Anyway style sate Haji Yetty ini berbeda dengan Sate Maranggi Sari Asih yang ada di Cipanas. Sate maranggi Sari Asih di Cipanas disajikan bersama ketan bakar dan sambel oncom. Saya pribadi lebih menikmat yang ala Cipanas. Sambal oncomnya seenak itu hahaha…
Balik lagi ke Haji Yetty, mereka juga menyediakan aneka menu lain selain sate maranggi. Ada sop iga, nasi tutug oncom, ayam bakar, dan lain-lain. Saya yang harusnya ngga makan nasi karena membatasi konsumsi karbo, malah pesan nasi tutug oncom karena penasaran sama rasanya. Ternyata memang enak, as expected. Ada apa ya antara saya dengan oncom 😀
Makan Siang Sate Kambing H. Moei di Brebes
Saat jam makan siang kami mampir ke Rumah Makan Sate Kambing H. Moei di Brebes, atas undangan teman papa yang memang sedang menetap di sana. Menunya apa? So pasti sate kambing (yang tampaknya tak terlalu muda) dan gule kambing. Untuk rasa, penilaian saya sih biasa aja 😀 Sebagian daging sate kambing-nya agak alot, dan rasa gule-nya termasuk light untuk saya. Mungkin karena saya terbiasa makan masakan olahan daging kambing di PSK (Pedagang Sate Kiloan) Sentul yang lebih tajam citarasanya ya jadi yang di H. Moei agak kurang nendang.
Yang berkesan buat saya malah minuman Teh Poci. Udah lamaaa banget ga minum teh manis apalagi yang seenak ini. Daun teh Tong Tji di-brew dengan air panas dalam poci keramik klasik, dan disajikan dengan gula batu. Ada ritual yang mengasyikkan kalau minum teh poci model begini, karena harus pinter-pinter atur waktu menuang teh dari poci ke cangkir (karena makin lama ditinggal dalam poci akan makin pahit), dan secara berkala mengangkat gula batu dari cangkir supaya ngga keburu kemanisan.
Wisata Kuliner Seafood di Warung Bu Anna – Puri Maerokoco PRPP Semarang
Tempat satu ini sudah diincar oleh mama saya 😀 Katanya wuenak banget hehehe. Selama di Semarang kemarin kami sampai 2 kali makan di sini. Yang pertama untuk sarapan sekitar setengah 10 pagi. Sengaja datang pagi menyesuaikan jam buka-nya karena pasti rame banget kalau jam makan siang, takut ngga nyaman.
Saya bersama keluarga besar pas makan di sini menguasai hampir separuh rumah makan hahaha. Menu yang disajikan kebanyakan makanan laut; yaitu masakan kepiting, cumi, kerang, udang dan mangut pe (pari asap). Benar kata mama, masakan di sini enak-enak semua. Favorit saya cumi masak hitam. Gurih bumbu dan kenyal daging cuminya pas banget. I think I can eat a whole plate of this squid dish.
Menu unik berikutnya adalah kremes udang. Jadi udang digoreng dengan kremesan jadi berbentuk bulat sebesar kepalan tangan. Untuk yang satu ini proses masaknya agak lama dan konon harus Bu Anna-nya sendiri yang turun untuk memasaknya. Jadi kalau ingin coba langsung pesan dari awal pas datang, dan sekalian pesan beberapa. Enak kok jadi dijamin ngga bakal ngga abis 😀
Wisata Kuliner Kepala Manyung di Warung Makan Bu Kanan, Jl. Ronggolawe Timur Semarang
Kalau suka masakan pedas, wajib banget nyobain masakan mangut di sini. Spesialnya adalah kepala (ikan) manyung; dan untuk menu lainnya ada mangut (ikan) sembilang dan paru. Saya sendiri ngga makan kepala manyung-nya; tapi nyobain mangut sembilang ditambah paru. Kesannya? Pedes! Pake banget! Saya makannya sampai sengaja pelan-pelan biar ngga keselek pedesnya. Siap-siap keringetan dan hu ha hu ha kepedesan deh kalau makan di sini.
Menginap di Hotel Louis Kienne Simpang Lima Semarang
Selama di Semarang kemarin, saya dan keluarga menginap di Hotel Louis Kienne Simpang Lima. FYI ada dua cabang lagi hotel Louis Kienne di Semarang yaitu di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Kami memang cari hotel yang dekat dengan Simpang Lima dengan alasan supaya gampang kalau mau jalan kaki cari kulineran untuk sarapan dan makan malam.
Saya nemu Hotel LK Simpang Lima ini setelah browsing di pegipegi.com dengan menggunakan fitur pencarian hotel di daerah Simpang Lima. Hasil pencariannya bisa difilter berdasarkan Bintang Hotel, Fitur (misalnya kolam renang), dan Tipe Hotel (hotel, villa, guesthouse, etc). Salah satu yang saya suka dari booking hotel lewat Pegipegi.com adalah harga yang tertera sejak awal browsing sudah all in, jadi ngga akan dibuat kaget dengan biaya tambahan lain-lain yang akan muncul saat check out dan akan melakukan pembayaran.
Setelah membanding-bandingkan pilihan hotel di Semarang, kami sepakat untuk booking Hotel Louis Kienne Semarang, tanpa sarapan. Kami pilih hotel Bintang 4 ini karena lokasinya memang dekat banget dengan Simpang Lima, budgetnya cocok dengan kantong, kamarnya terlihat luas, dan ada fasilitas kolam renang ala-ala infinity pool di lantai 23. Bukan berarti saya bakal berenang juga sih hahaha…
Kamar yang kami booking tipenya Deluxe King Bed. Setelah melihat sendiri bed-nya, kayaknya lebih tepat kalau disebut King Kong Bed deh, soalnya lebar banget! King size bed biasanya kan sekitar 2m x 2m, bentuknya persegi gitu. Nah ini tuh lebar banget, kayaknya ada 2,5 meter. Tiga orang dewasa tidur bersisian di situ juga kayaknya masih lega. Lumayan kan jadi kalau nginepnya bertiga di satu kamar, ngga perlu sewa extra bed lagi 😀
Kamarnya bagus, interiornya elegan, modern dan ukurannya luas; sesuai ekspektasi kalau melihat foto-fotonya di pegipegi.com. Menginap tiga malam di Louis Kienne Semarang cukup memuaskan; bisa jadi kami akan kembali menginap di situ kalau mau kulineran di Semarang lagi, tentu bookingnya via Pegipegi 😉
Credit Photo : Sebagian oleh Bayupapz.com
Duh itu kremes udang sama mangut pe nya ngangenin abiiissss.
Itu sate maranggi Purwakarta itu ngehitz banget yaa.. kali kesana emang wajib makan satenya. Rasanya juga endeus bangeeet. Hadeehh aku jd ngiler!
Nyaman banget Louis Kienne ini,pengen ajak bocah staycation deh
Alhamdulillah kita kemarin merasa nyaman. Kalau ajak bocah staycation pasti berenang kan ya, nah kalo bisa pagi banget biar ga rebutan lift soalnya di hotel itu lift-nya cuma 2. Kalau di jam “sibuk” antri lift-nya lumayan 😀
Lho Mba Alma mudiknya Semarang to, waah bisa kopdar kalo pas mudik ya..
Iya mbaa, papaku asli sana 😀
Ada dua warung mangut lagi yg blom sempet disamperin, juga pengrajian ikan mangutnya
Okee, next time kita ke Semarang lagi tolong dianter ya om 😀
Mbak itu makanannya kok bikin ngeces semua ya
Duh aku jadi beneran pengen jelajah Semarang nih
Selama ini numpang lewat doang, paling banter beli lumpia di gg lombok aja huhuhu
Kalau sate maranggi Hj. Yetty tadinya kambing semua. Makanya mamah saya gak pernah makan karena gak doyan daging kambing. Selalu pesannya ayam bakakak. Setelah ada sate sapinya baru deh mau makan 😀
Asyik bgt ih, mudik sekalian wisata kuliner di sepanjang jalan… Penasaran bgt sama seafoodnya…
Aku ngiler sama kremes udangnya mba. Sepertinya enak banget itu ya. Masih banyak tempat yang belum kujelajahi di Semarang nih.
Dari semua menu makanan, yang memikat hatiku adalah sea food dan teh poci hihi
Duuhhhh dua sate pertama itu favorit aku juga kalau lagi jalan mudik bawa kendaraan sendiri. Rasanya harus mampir, meski keluar tol dulu.
aku yang rumahnya deket bu Anna aja belum pernah kesana, soalnya selalu ramai, hiks. Padahal seneng banget sama seafood