Itinerary Liburan Musim Gugur di Korea Selatan – Part 3 – Seoul
Day 6 – Seoul
Hari ke-6! Hari ini kegiatannya naik bis jalan-jalan keliling Seoul saja. Sambil berharap nemu pepohonan yang daunnya udah menguning biar berasa vibe autumn-nya hehehe, tapi ternyata ya belum banyak. Mungkin harus menunggu sampai November 😀
Beberapa tempat yang aku kunjungi adalah Namdaemun Market, daerah perbelanjaan Myeongdong, Namsan Tower dan menikmati senja duduk-duduk santai di Chonggyechong River.
Namdaemun Market
Namdaemun Market adalah pasar tradisional terbesar di Korea Selatan, sudah berdiri selama lebih dari 600 tahun. Pasar ini terletak di pusat kota Seoul dengan luas sekitar 60 ribu meter persegi. Di sini kita bisa menemukan beragam barang dagangan, mulai dari pakaian, aksesoris, makanan, hingga suvenir. Kalau cari oleh-oleh seperti sendok Korea, pouch dari kain dengan warna-warni khas Korea Selatan, gantungan kunci, dan pernak-pernik khas negeri ginseng, tempat ini bisa jadi tujuan.
Salah satu keunggulan Namdaemun Market adalah harganya yang terjangkau dan suasananya yang ramai. Tapi namanya juga pasar, harus pinter nawar harga, mungkin bisa pakai trik pura-pura cabut ke toko sebelah supaya dikasih diskon lebih 😀
Myeongdong
Myeongdong merupakan kawasan perbelanjaan dan hiburan yang terletak di pusat kota Seoul. Kawasan ini terkenal dengan beragam toko pakaian, kosmetik, dan elektronik. Myeongdong juga disebut menjadi surganya belanja skincare products, setidaknya sampai beberapa tahun lalu saat skin care, sheet mask, dan lip tint Korea sedang hits-hits-nya. Eh sekarang masih ngga ya? Soalnya aku pribadi udah hampir sepenuhnya beralih ke merek lokal untuk produk skin care dan kosmetik.
Di Myeongdong ini kami makan siang di Busan Jib. Busan Jib punya 2 store di Myeongdong yaitu:
- Busan Jib Korean Fried Chicken
- Busan Jib Korean BBQ dan Seafood.
Letak keduanya masih sederetan di dalam salah satu gang di antara toko-toko di Myeongdong. Busan Jib adalah restoran yang menyajikan menu makanan otentik Korea Selatan yang halal, sehingga jadi pilihan yang memudahkan traveler muslim untuk mencari makanan khas Korea. Kemarin aku makan di tempat Korean Fried Chicken. Porsinya cukup besar, tapi bisa pesan separuh porsi juga per flavor kalau kapasitas perut terbatas.
Apakah rasanya istimewa? Menurutku sih oke aja ya, ngga yang istimewa gitu. Mungkin karena lidahku sudah terbiasa dengan Korean fried chicken di Indonesia jadi ya rasanya kurang lebih mirip. Jadi istimewa menurutku karena dia spesifik mentargetkan customer Melayu, selain proclaim sebagai restoran halal, menyediakan ruang sholat (prayer room), juga bisa order via WhatsApp (sedangkan WA bukan sarana chat yang lazim di Korea Selatan).
Namsan Tower
Namsan Tower, yang berfungsi sebagai menara pemancar televisi dan radio, terletak di Gunung Namsan dan memungkinkan kita menikmati pemandangan spektakuler kota Seoul. Akses ke menara ini dapat ditempuh dengan kereta gantung atau berjalan kaki.
Namsan Tower merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Seoul. Menara ini menarik pengunjung dari berbagai negara. Selain pemandangan yang memukau, di sekitar menara ini terdapat berbagai restoran, kafe, dan toko suvenir yang menambah daya tarik tempat ini.
Di kunjungan pertama ke Seoul tahun 2017 yang lalu aku belum sampai Namsan Tower, jadi di trip kali ini diniatin bener supaya bisa sampai Namsan. Kemarin dari area stasiun Myeongdong kami berjalan kaki, melewati sampai jalur yang jalan kaki 500 meter untuk sampai ke lokasi loket pembelian tiket cable car, dan disambung naik cable car sampai ke Namsan Towernya.
Cheonggyecheon Stream (청계천)
Cheonggyecheon Stream adalah sungai yang mengalir melalui pusat kota Seoul, Korea Selatan. Sungai ini memiliki panjang sekitar 10,9 kilometer dan lebar 30 meter. Cheonggyecheon River merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Seoul.
Cheonggyecheon River awalnya adalah sungai alami yang mengalir melalui kota Seoul. Namun, pada tahun 1950-an, sungai ini ditutup dan digantikan oleh jalan layang. Pada tahun 2003, pemerintah Seoul memutuskan untuk mengembalikan Sungai Cheonggyecheon ke bentuk aslinya. Proyek ini menghabiskan biaya sekitar 3,7 triliun won dan memakan waktu sekitar 6 tahun untuk diselesaikan.
Rekonstruksi Sungai Cheonggyecheon River telah mengubah wajah kota Seoul. Sungai ini kini menjadi tempat yang indah dan nyaman untuk bersantai dan menikmati alam. Di sepanjang sungai, terdapat berbagai macam fasilitas, seperti taman, jembatan, dan air mancur. Sungai ini juga menjadi habitat bagi berbagai macam flora dan fauna.
Seoul menjadi kota penutup perjalananku di Korea Selatan kemarin. Sepulangnya dari Cheonggyecheon dan makan odeng dekat hostel, aku langsung pulang ke hostel dan packing untuk persiapan pulang ke Indonesia.
Nah berhubung belinya budget flight nih ya, saat penerbangan pulang kami dapat giliran layover hampir 24 jam di Than Son Nhat Airport Vietnam :D. Sisi positifnya ya kita dapet extend jalan-jalan di Saigon. Kegiatan jalan-jalan dan kulineran selama 1 hari di Saigon akan ditulis di blog post selanjutnya. Stay tuned ^^