Help-Portrait-Indonesia-Jakarta-2017
|

Help-Portrait Jakarta 2017

Help-Potrait – A Global Movement to Give, Not Take Pictures

Bagi saya pribadi, foto diri seringkali terasa sebagai hal yang sangat trivial. Sedikit-sedikit foto selfie, pake baju bagus sedikit langsung foto OOTD. Meskipun banyak yang hanya berakhir di memory card ponsel, agak keren sedikit mejeng di timeline Instagram atau di blog post; untuk cetak juga prosesnya sangat mudah. Tinggal mampir ke digital  print shop dekat rumah, atau pesan cetak foto ke berbagai website on-demand photo printing seperti Printerous atau Snapy.

Tetapi tidak semua orang seberuntung itu. Untuk sebagian saudara kita, portrait atau foto diri seringkali tak dianggap prioritas. So they simply don’t have proper portraits to keep around for years to come.

Help-Portrait merupakan gerakan global yang diinisiasi oleh Jeremy Cowart pada tahun 2008; di mana fotografer, make up artist, hairstylist dan relawan memberikan waktu, peralatan, dan keahlian mereka untuk give back pada mereka yang membutuhkan.

Help-Portrait is about GIVING the pictures, not taking them.

Help-Portrait  adalah tentang MEMBERI foto, bukan mengambil foto. Foto portrait yang dihasilkan bukanlah untuk portfolio, bukan untuk kepentingan website fotografernya, bukan juga untuk dijual. Gerakan ini adalah tentang memberikan kesempatan untuk mengabadikan momen, kenangan, dan hal-hal lain bagi orang-orang yang tidak mampu mendapatkan layanan profesional seperti ini.

Saya Ikut Help-Portrait Jakarta 2017

Saya cukup beruntung untuk mendapatkan pengalaman mengikuti event tahunan Help-Portrait Indonesia, yang diadakan hari Sabtu, 9 Desember 2017 yang lalu di YAYASAN NURUL IKHSAN (MI/MTS) Kp. Gombong Desa Cibadak Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor. Awal ikutnya karena diajak sama pak suami, yang memang sudah lama berkeinginan untuk berpartisipasi sebagai fotografer di event Help-Portrait tapi tahun-tahun kemarin selalu bentrok dengan jadwal pekerjaannya.

Kumpul pagi di Masjid Andalusia Sentul, sebelum konvoi bareng menuju lokasi pemotretan.

Di acara tahun ini seluruh tim relawan berhasil membuat foto portrait untuk tidak kurang dari 250 anak dengan keluarganya serta guru-gurunya. Foto-foto tersebut dicetak ukuran 5R dan diberikan frame sederhana untuk dapat mereka simpan atau pajang di rumah atau kelas masing-masing.

Jadi kemarin itu tim relawan terdiri dari tim fotografer, tim make up artist, tim editor, tim cetak, dan tim umum yang membantu jalannya keseluruhan acara, dari mengurusi konsumsi, goodiebag, memasang foto di frame, membagikan foto, dan lain-lain.

Anak-anak perempuan dan ibu mereka didandani oleh kakak-kakak make up artist sebelum difoto. Anak laki-laki tidak di-touch up sama sekali jadi mukanya pada klinyit berminyak hahaha… Kemudian mereka menuju area foto yang sudah siap set up-nya dengan backdrop dan lampu studio. Sebagian anak sudah bisa dengan pede atur pose sendiri; sebagian lain nampak malu-malu jadi harus diarahkan.

Make up dulu ya dek hehehe

 

Help Portrait Jakarta 2017 - photographer in action
Photographer in action

Setelah selesai sesi foto, memory card dari kamera fotografer diserahkan pada tim editor untuk diedit fotonya. Setelah selesai di tangan editor, file yang siap cetak berpindah tangan ke tim printer, yang mana kemarin terdiri dari hanya 1 orang saja. Selesai dicetak, foto dimasukkan ke dalam bingkai dan nantinya diserahkan kepada anak bersangkutan bersamaan dengan 1 box makan siang ayam cepat saji dan sekantong goodiebag berisi alat tulis.

Me, The Editor

Saya sendiri ambil peran di bagian editor, karena mau jadi fotografer skill saya kurang mumpuni, jadi make-up artist juga saya belum mampu hehehe. Tugas saya mengedit foto portrait anak-anak itu. Edit sederhana sih; cropping, adjust brightness contrast, dan memberikan digital frame logo Help-Portrait. Beberapa foto perlu editing lebih lanjut seperti menghilangkan bekas lipatan background dan menghilangkan noda atau jerawat.

Help Portrait Jakarta 2017 - editor in action
Editor in action
Help Portrait Indonesia 2017 - team editor
#TeamEditor

Tim editor terdiri dari 5 orang. Saya sempat jiper juga saat editor yang di sebelah kiri saya – namanya Karina – mengeluarkan “senjata”nya berupa Wacom. Selama proses mengedit tangan kanannya lincah menggerakkan stylus pen sambil jemari tangan kirinya menekan-nekan keyboard laptop. Masking sana sini, edit sana sini. Apalah saya yang editor ala-ala ini, modal mouse biasa, auto tone, auto contrast dan auto color saja di Photoshop hahaha…

Help Portrait Indonesia 2017 - team editor
Bayangkan groginya, ngedit ditongkrongin klien 😀

Menjelang 3/4 event, area foto sudah mulai kosong; tapi kerjaan kami para editor masih cukup banyak. So then I was glued to my desk and my laptop jadinya ngga bisa ngider-ngider ambil foto-foto liputan sendiri untuk bahan di blog post ini.

Dari mana pendanaan untuk beli frame, konsumsi (untuk anak-anak dan relawan), goodiebag dan lain-lainnya? Sebagian dari relawan yang ikut di hari event ini, sebagian lainnya dari donatur baik hati yang berkenan menyisihkan sedikit rezekinya. Alhamdulilllah setelah terpotong untuk beli ini itu, masih tersisa sejumlah dana yang di akhir acara diserahkan seluruhnya kepada ketua yayasan untuk keperluan pendidikan di sana.

Secara keseluruhan event ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan dan humbling bagi saya. Baru kali ini merasakan masuk kampung disambut oleh anak-anak sekolah yang berdiri berjejer di pinggir jalan sambil pasang gerakan tangan hormat! Berasa jadi rombongan Presiden Jokowi hehehe…

Mudah-mudahan tahun depan saya bisa ikut Help-Portrait lagi ^_^ Kalau teman-teman juga ingin berpartisipasi; baik sebagai relawan di hari H maupun dalam bentuk donasi dana, yuk follow Instagram, pantengin Facebook Page atau bergabung di Facebook Group Help Portrait Indonesia ya. Event Help Portrait diadakan setiap Sabtu minggu pertama di bulan Desember (tahun ini agak mundur ke minggu kedua); jadi woro-woro event dan pendaftaran relawan biasanya dibuka sejak bulan Oktober atau November.

Instagram: @helpportraitid |  Facebook Page: /Help.Portrait.Indonesia | Facebook Group: Help Portrait Indonesia

Sebagai penutup, saya mengutip kata-kata dari Mr Cowart aja yah; gerakan Help-Portrait akan terus hidup selama ada fotografer dan relawan yang bersedia untuk terus memberikan kembali (give back) apa yang mereka miliki – the ability to see people for who they are and to give them a symbol of their worth and dignity — a printed portrait.

Sampai jumpa lagi di Help Portrait Indonesia 2018 ^^

Similar Posts

16 Comments

  1. wow mbak alma ini keren banget, bener-bener gak terpikir deh kalau ada komunitas semacam ini, dan yang mereka lakukan itu akan berkesan seumur hidup terutama buat yang di foto-fotoin..
    akh pengen banget ikutan tahun depan. tfs mbak alma.

  2. Luar Biasa! Gerakan Sosial yang memberi warna berbeda dari aktifitas manusia!

    Tetap Semangat! Viva Help-Portrait!

  3. Acaranya keren dan menginspirasi. Ternyata memberi itu gak perlu yang “wah” tapi bisa dari sesuatu yang “sederhana” ya mbak. Ini acaranya tiap tahun ada ya? Semoga kapan2 bisa ikutan, belajar motret duku haha TFS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.