Pada tanggal 20-22 Oktober 2017 yang lalu, PT Sun Life Financial Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan Sun Life, kembali menggelar Sun Life Edufair 2017. Pameran edukatif ini digelar setiap tahun untuk membantu keluarga Indonesia mendapat informasi yang lengkap seputar kebutuhan pendidikan untuk anak-anak.
Kalau tahun lalu digelar di Senayan City; kali ini ganti suasana dengan menggelarnya di Mal Kota Kasablanka. Pameran selama 3 hari ini menghadirkan 20 sekolah formal dan 5 sekolah non-formal terbaik di wilayah Jabodetabek, pakar pendidikan dan ahli perencanaan keuangan Sun Life dan mempertemukan mereka dengan para orang tua (dan calon orang tua).
Sebagaimana tahun lalu, kali ini pun Sun Life Edufair 2017 digelar dengan meriah dan penuh warna khas dunia anak-anak. Booth-booth sekolah dibuat dengan aneka tema yang fun, antara lain Post Office, Market, Fire Station, Music School, dan Hospital.
Selain booth-booth sekolah di mana orang tua dapat secara langsung meminta informasi dari pihak sekolah mengenai fasilitas, kurikulum, bahkan biaya pendidikan di sana, disediakan juga playground tempat bermain untuk anak-anak. Jadi selama orang tua ngubek-ubek informasi di booth sekolah, anak-anak kecil bisa anteng bermain di tempat yang ada.
Sesi pertama dibuka dengan seru oleh mas MC bersama Sansan, maskotnya Sun Life, yang meramaikan suasana siang itu dengan mengundang beberapa anak naik ke atas panggung untuk menari bersama.
Kak Seto : Mendidik Dengan Cinta
Masuk ke acara utama, adalah talkshow bersama Kak Seto. Iyes, sejak saya masih kecil sudah mengenal tokoh Kak Seto dan pernah hadir di acara mendongeng beliau (kapan dan di mana persisnya saya sudah ngga ingat :D); sampai usia saya kepala tiga ini beliau masih tampak tidak terlalu bertambah tua alias awet muda, masih tetap semangat, ramah dan terlihat mengayomi, dan yang pasti masih selalu dipanggil “Kak” Seto.
Saya suka sekali dengan cara Kak Seto membawakan materinya Mendidik Dengan Cinta. Diiringi dengan alunan keyboard dan juga nyanyian. Bahkan Kak Seto berhasil membuat semua penonton berdiri – yang notabene hampir semua orang dewasa – untuk ikut melakukan gerakan tarian-tarian yang kocak 😀
Sepertinya memasukkan unsur musik dan tarian dalam public speaking tak hanya bagus untuk audiens anak-anak kecil, namun juga efektif untuk orang dewasa hehehe…
Kak Seto menyampaikan bahwa pada dasarnya anak itu penuh keingintahuan sehingga semangat belajarnya sebetulnya tinggi. Namun karena faktor-faktor lain, misalnya pengaruh orang tua, keluarga, atau lingkungan sosialnya, dapat membuat anak jadi memiliki persepsi bahwa belajar bukanlah kegiatan yang menyenangkan, ujung-ujungnya jadi malas belajar. Bisa jadi karena ada pressure untuk berprestasi dalam bidang tertentu, atau suasana yang tidak kondusif untuk proses belajar.
Padahal sebetulnya belajar itu tak sekedar kewajiban bagi anak, namun lebih sebagai hak, hak anak untuk mengembangkan dirinya dalam banyak hal. Maka belajar tak melulu hanya meningkatkan kapabilitas di bidang kognitif, tapi juga di bidang-bidang lain sesuai kecerdasan sang anak. Karena tiap anak sejatinya memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Ada yang cerdas ilmu science, cerdas bermusik, cerdas dalam bahasa, cerdas dalam olahraga dan lain sebagainya.
Tugas orangtua ialah memastikan anak mendapatkan hak-nya termasuk hak untuk belajar, secara umum dengan membuat proses belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan untuk anak-anak. Termasuk juga untuk “membaca” kecerdasan apa yang dimiliki oleh anaknya dan mengembangkannya sesuai kondisi dan kemampuan si anak.
Mendidik dengan cinta juga berarti harus jauh-jauh dari kekerasan terhadap anak. Bukan selalu kekerasan yang bersifat ekstrim, tapi sekedar menyebut anak nakal atau bandel, menjewer, dan memarahi anak juga bagian dari kekerasan yang harus disadari oleh orang tua. Bagian ini sepertinya paling mudah diingat dari penyampaian materi Kak Seto karena dibuatkan lagu dan pantun tersendiri 😀
Ayo Mama, jangan marah-marah beta
Beta cuma cuma cuma nakal biasa
Ayo Mama, jangan marah-marah beta
Lha anak-anak itu biasa
Banyak banyak, pohon berjajar
Di bawah pohon, ya kolam ikan
Semua anak, senang belajar
Ciptakan suasana menyenangkan!
Saya yakin hampir semua orang tua menyadari pentingnya pendidikan untuk anak, dan rela melakukan apa saja untuk memberikan fasilitas terbaik untuk anaknya belajar, yang paling utama tentu memilihkan sekolah terbaik untuk anaknya.
Sayangnya niat yang sangat mulia ini kadang tidak dibarengi dengan perencanaan keuangan yang memadai; sehingga sering saya dengar orang tua yang mengorbankan tabungan pensiun demi memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya.
Rupanya hal ini didukung oleh fakta bahwa 70% orang tua di Indonesia masih mengandalkan pendapatan bulanan untuk biaya pendidikan anak dan bahkan 25%-nya mengaku tidak tahu berapa besarnya biaya pendidikan yang harus mereka alokasikan.
Ibaratnya mau maju tempur tapi tidak tahu jumlah amunisi yang harus dibawa ke medan perang. Sayang sekali kan…
Idealnya, sejak anak lahir, orang tua sudah mulai membuat perencanaan untuk pembiayaan pendidikan anak. Dana harus disiapkan sejak dini supaya saat tiba waktunya untuk mengeluarkan dana, sudah ada posnya dan tidak perlu mengorbankan prioritas dan kebutuhan keluarga yang lain.
Perencanaan seperti ini tentu perlu modal referensi yang memadai. Pendidikan seperti apa yang kita inginkan untuk anak-anak kita, tentu tak lepas dari seperti apa tipe sekolah yang akan dipilih dan juga kebutuhan dananya.
Nah di Sun Life Edufair 2017 ini orang tua bisa mendapatkan informasi yang lengkap untuk 25 sekolah formal dan 5 sekolah non-formal terbaik di Jabodetabek; dan juga mendapatkan insight berharga dari financial planner Sun Life seputar urusan perencanaan keuangannya, apalagi di tengah fakta bahwa biaya pendidikan tiap tahun meningkat sekitar 15%.
Portal Bright Education untuk membantu orang tua dalam memilih sekolah dan merencanakan keuangan
Untuk para orang tua yang kemarin tak sempat hadir di Sun Life Edufair 2017, bisa juga kok mengetahui profil sekolah-sekolah terbaik Jabodetabek tersebut melalui website Bright Education yang juga dipersembahkan oleh Sun Life Financial.
Bright Education merupakan portal informasi yang menampilkan profil 25 sekolah di wilayah Jabodetabek yang dapat dijadikan referensi orang tua dalam memilih sekolah yang sesuai dengan minat dan aspirasi anak.
Berikut adalah beberapa fitur bermanfaat yang bisa didapatkan di website Bright Education :
Fitur Sekolah
Informasi lengkap tentang sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam Sun Life Edufair 2017. Informasi yang disediakan meliputi lokasi, kurikulum, fasilitas di lingkungan sekolah, kegiatan ekstra-kurikuler yang dapat diikuti oleh siswa, penghargaan yang telah diraih oleh sekolah, administrasi, hingga testimoni tentang sekolah tersebut dari para siswa dan orang tua.
Fitur Perbandingan/Komparasi
Dengan fitur ini orang tua dapat membandingkan beberapa sekolah yang diminati, dengan memilih tingkat pendidikan, lokasi, nama sekolah, dan mengisi data pribadi. Selanjutnya akan tampil hasil perbandingan lengkap yang dapat membantu orang tua menentukan pilihan sekolah yang sesuai kebutuhan.
Fitur Kalkulator
Fitur ini membantu orang tua mendapatkan gambaran berapa besaran dana pendidikan yang dibutuhkan untuk dapat menyusun perencanaan keuangan untuk pendidikan anak sejak dini.
Fitur Artikel
Portal Bright Education juga menyajikan berbagai informasi dan tips menarik seputar dunia pendidikan, anak, dan perencanaan keuangan.
Nah, jika ada orang tua yang mungkin ingin lebih lengkap tau tentang profil sekolah-sekolah tersebut dan belum sempat untuk hadir di acara Sun Life Edufair, bisa juga buka di website Bright Education. Disana orang tua bisa untuk mencari informasi sekolah dan juga beberapa fitur untuk merencanakan keuangan pendidikan anak. Selain itu juga ada artikel-artikel menarik tentang pendidikan anak dan parenting.
Sun Life Edufair 2017 dan portal Bright Education yang baru saja diluncurkan ini diharapkan menjadi sarana yang dapat mendukung orang tua dalam menjadikan anak-anak Indonesia sebagai generasi #LebihBaik ^^
0
Leave a Reply