Beberapa hari lalu di Instagram lagi seru pembahasan tentang #MerdekaSecaraFinansial; awalnya saya tahunya dari akun Instagram-nya Andra Alodita tapi kemudian pembahasan tentang financial planning tersebut meluas ke beberapa akun lainnya. I really appreciate them who shares their thoughts and experience in managing their finances; terima kasih banyak ya ^^
Salah satu hal super penting yang dibahas adalah pentingnya dana darurat, atau emergency fund. Saya dulu walaupun sudah tahu tentang pentingnya dana darurat, sayangnya tidak pernah secara khusus menyiapkan tabungan untuk itu. Punya sih tabungan, tapi setiap sudah terkumpul lumayan dipakai buat liburan dan kebutuhan-kebutuhan lain yang sebetulnya tidak masuk kategori “darurat” hehehe…
Nah karena sekarang sudah lebih melek dan berkomitmen sama diri sendiri, saya ingin sharing juga tentang dana darurat ini. Anyway saya nulis ini berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pribadi aja ya; monggo dikoreksi kalau ada informasi dari saya yang kurang tepat.
- Apa itu Dana Darurat dan mengapa dana darurat itu penting?
- Berapa dana darurat yang harus dikumpulkan.
- Bagaimana saya menabung untuk mengumpulkan dana darurat
Baca juga: Mengatur Keuangan Keluarga
Apa itu Dana Darurat dan mengapa dana darurat itu penting?
Dana Darurat, sesuai namanya, adalah dana yang bisa dimanfaatkan saat ada kebutuhan darurat. Dalam kondisi normal, idealnya kebutuhan sehari-hari kita sudah terpenuhi oleh sumber penghasilan seperti gaji dan pendapatan lainnya.
Nah jika kita tiba-tiba dihadapkan pada kondisi emergency di mana kita kehilangan sumber penghasilan tersebut (misalnya – amit-amit yaa – kehilangan pekerjaan), masih ada pool dana yang bisa kita gunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari sementara sampai kita mendapatkan sumber penghasilan yang baru.
Berapa target dana darurat yang harus dikumpulkan?
Maka dari itu cara paling populer untuk menghitung jumlah dana darurat yang harus disiapkan ialah berdasarkan jumlah pengeluaran rutin bulanan dikali sekian bulan.
Sudah banyak artikel sumber bacaan yang menyebutkan berapa banyak dana darurat yang idealnya harus dimiliki. Jumlah bulannya mungkin beda-beda tipis, tapi pada prinsipnya jumlah dana darurat untuk yang sudah berkeluarga dan memiliki anak > dana darurat untuk pasangan tanpa anak > dana darurat untuk single.
- Lajang (tanpa tanggungan) = minimal 3x pengeluaran bulanan
- Pasangan menikah tanpa anak = minimal 6x pengeluaran bulanan
- Keluarga dengan anak = minimal 12x pengeluaran bulanan.
Jadi tahap pertama dalam menghitung kebutuhan dana darurat, kita harus tahu dulu pengeluaran bulanan kita sebetulnya berapa. Ini bisa jadi tricky lho, dulu saya ngga pernah bisa yakin sama pengeluaran rutin bulanan rumah tangga saya sendiri, karena memang tidak pernah dihitung dengan seksama. Taunya cuma gaji bulan ini cukup untuk hidup sebulan.
Nah sekarang saya sudah punya file Excel khusus di mana saya jembrengin semua kebutuhan rutin bulanan, tahunan, dan nominalnya masing-masing serinci mungkin; jadi sudah bisa berhitung berapa banyak dana darurat yang harus saya kumpulkan.
Misalnya nih, setelah dihitung dengan seksama ternyata pengeluaran bulanan kita adalah Rp 5.000.000,-, dan statusnya pasangan tanpa anak, jadi minimal dana darurat yang harus dikumpulkan adalah 6 x Rp 5.000.000 = Rp 30.000.000,-

Bagaimana cara menabung untuk mengumpulkan dana darurat?
Nah peer berikutnya, gimana caranya ngumpulin duit 30 juta tersebut? 😀
Nabung sis.. dengan mengalokasikan sebagian penghasilan bulanan untuk tabungan dana darurat.
Tabungan dana darurat sebaiknya disimpan dalam bentuk uang tunai, tabungan bank, deposito, emas, atau reksadana? Prinsipnya adalah tabungan untuk dana darurat harus liquid alias mudah dicairkan. Aset properti tentu sangat tidak liquid jadi ngga pas kalau dijadikan tabungan Dana Darurat. Bentuk Dana Darurat yang ideal bisa berupa tabungan atau deposito.
Beberapa teman saya menyiapkan dana darurat dalam bentuk emas baik perhiasan maupun batangan; tapi kalau buat saya pribadi emas itu masih kurang liquid, karena tetap butuh effort untuk di-convert jadi uang tunai. Jadi rasanya lebih aman kalau dana darurat utamanya disimpan dalam bentuk tabungan atau deposito aja.
Perhitungan kasarnya, jika tiap bulan bisa mengalokasikan dana Rp 1.000.000,- untuk Dana Darurat maka untuk mencapai target Rp 30.000.000,- diperlukan waktu Rp 30 juta / 1 juta = 30 bulan atau 2,5 tahun (dengan asumsi tidak ada biaya administrasi tabungan dan tidak ada bunga).
Saya sendiri menggunakan fitur Maxi Saver di Jenius BTPN untuk nabung dana darurat. Maxi Saver ini sebetulnya adalah produk deposito; return yang ditawarkan lebih tinggi daripada tabungan biasa, tapi kalau dicairkan sebelum masa jatuh tempo tidak kena biaya pinalti (hanya tidak mendapatkan bunga depositonya saja). Kekurangannya, untuk bisa membukan akun Maxi Saver, dana minimalnya adalah Rp 10.000.000,-
Lha kalau baru mulai mau nabung dana darurat, belum bisa dong langsung buka Maxi Saver (kecuali sudah punya uang nganggur 10 juta)? Nah ini bisa diakali dengan bikin akun Dream Saver terlebih dahulu di aplikasi Jenius BTPN. Fitur Dream Saver ini bisa dianggap seperti amplop digital dalam tabungan kita, yang bisa dilabeli dengan tujuan finansial tertentu (dalam hal ini dikasih judul “ Tabungan Dana Darurat”).
Tiap Dream Saver bisa disetting target nominal dana yang ingin dikumpulkan dan due date-nya, nanti otomatis Jenius secara rutin (bisa diset per hari, per bulan atau per tahun) akan memindahkan sejumlah dana dari rekening utama untuk dimasukkan ke akun Dream Saver tersebut. Oh iya proses ini terjadi dalam 1 rekening Jenius kita jadi sama sekali ngga ribet.
Semua dana yang ada di dalam Dream Saver diperlakukan sama dengan yang ada di rekening utama dalam konteks persentase bunganya sama, pajak bunga-nya juga sama.
Nah untuk Dream Saver Tabungan Dana Darurat kita bisa setting target nominal Rp 10.000.000,.- Setelah nantinya terkumpul Rp 10.000.000,-, dananya bisa dipindahkan ke akun Maxi Saver agar mendapatkan return yang lebih bagus supaya tujuan mengumpulkan dana darurat lebih cepat tercapai. Setting due date untuk Dream Saver Tabungan Dana Darurat tersebut akan bervariasi untuk tiap orang ya karena tergantung seberapa besar yang bisa kita tabungkan tiap bulannya.
Jadi, sudah berhitung kira-kira butuh waktu berapa lama untuk mengumpulkan Tabungan Dana Darurat?
Saya sendiri sudah menghitung-hitung dengan kondisi saat ini, target dana darurat yang saya tetapkan baru akan bisa terpenuhi 2 tahun lagi. Masih lama banget ya hahaha..
Apakah bisa dipercepat? Tentu bisa saja kalau:
- saya bisa cari penghasilan tambahan yang bisa ditop up ke tabungan Dana Darurat
- saya bisa mengurangi pengeluaran saat ini supaya sisa dananya bisa ditop up ke tabungan Dana Darurat tersebut, dan/atau
- saya mau mengalokasikan dana tabungan lainnya (mengorbankan Dana Liburan, misalnya) ke tabungan Dana Darurat.
NB ini saya ngga diendorse sama Jenius ya, tapi emang saya pakai beneran dan so far merasa sangat terbantu dengan fitur-fiturnya, termasuk Dream dan Maxi Saver.
Sharing yuk cerita tentang dana darurat kalian; baru mau mulai nabung, atau malah sudah mencapai target?
5
Mbak Alma, aku akhirnya pakai juga fitur Dream Saver di Jenius. Dan kerasa banget lebih enak, dibanding tiba-tiba sekaligus ngeluarin uang yang besar. Untuk yang fitur depositonya aku belum pakai nih.
Iyaa, ngga kerasa ya nabungnya sedikit2, otomatis pula. Palingan kadang jadi bingung, duit di rekening utama kok tiba2 jadi sedikit hahaha… Depositonya aku udah pakai 2 bulan ini, so far so good.